SURABAYA - IBC: Belum kelar masalah Lapindo, ARB (Abu Rizal Bakrie, Red) digadang-gadang akan menjadi bakal calon presiden Republik Indonesia 2014. Banyak yang pro dan kontra memang terhadap ARB.
Nama di Masyarakat belum sepenuhnya baik, ARB sudah membuat citra buruk, kali ini kejadian ini terjadi di Jambi.
Kejadian terjadi pada tanggal 4 November kemarin saat ARB mendatangi acara pelantikan Sy Fasha dan Abdullah Sani sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi periode 2013-2018.
Selesai santap sore di Rumah Makan Munir, bakal calon presiden RI usungan Partai Golkar itu juga mencoba minuman es tebu yang dijual oleh pedagang kaki lima (PKL) bernama Acit.
Namun, ketika makan bersama selesai, tidak ada yang membayar es tebu. "Padahal, yang pesan es tebu sangat banyak. Ada seratusan gelas," ujar Acit. Pasalnya, puluhan tukang ojek dan penyapu jalanan juga ikut makan bareng rombongan tersebut.
Acit langsung menuju ke seorang pria yang menggunakan baju golkar. Ia menagih uang pembayaran es tebu kepada pria tersebut. Tapi, pria itu justru meminta Acit pergi karena ia bukan panitia.
Setelahnya, Acit langsung menuju seorang caleg DPR RI dari Partai Golkar bernama Pinto untuk menagih pembayaran. Namun, Pinto hanya mengeluarkan uang Rp 50 ribu dari kantongnya.
Kontan Acit meradang dan menolak pemberian uang oleh caleg tersebut. Pasalnya, nilai uang itu tak sebanding dengan harga total es tebu yang diminum Ical beserta rombongan.
"Pesannya 90 gelas. Masa dibayar Rp 50 ribu. Ya tidak sesuai. Jadi saya tolak," kata Acit. Seharusnya, kata Acit, bayaran 90 gelas es tebu itu dibayar dengan Rp 360 ribu. Setelah lelah dipimpong, Acit kala itu akhirnya menyerah. "Sudahlah. Mudah-mudahan saja dibayar," ujarnya. (TBN/IBC)
0 comments:
Post a Comment