Thursday, December 5, 2013

Siapa Yang Diutamakan Antara Istri Dan Ibu Menurut Islam

IBC - Jum'ah Mubarak, miris melihat keadaan yang menimpa orang-orang sekitar. Baik dari pihak laki-laki dan pihak perempuan. Di zaman modern seperti saat ini, banyak orang yang lupa akan apa yang menjadi kewajibannya dalam rumah tangga. Istri menguasai suami, Suami lupa akan Ibu yang mengandungnya. Suami lebih cinta Istri daripada orang tua. Istri menguasai harta suami dan lain sebagainya. Dengan keadaan seperti ini, bagaimana cara seorang suami menghadapi? Inilah Jawaban yang diberikan oleh Islam untuk kita semua.

Anak laki-laki harus taat kepada ibunya, bukan istrinya. Justru istrilah yang harus patuh pada suaminya. inilah kejadian sebenarnya, namun tidak untuk saat ini, banyak suami yang tidak ingat ibu dan lebih menurut kepada perintah istri "naudzubillah". Kondisi seperti ini bisa dibilang suami gagal membangun rumah tangga yang sesuai dengan islam. Pada suatu hadist menerangkan bahwa saat sahabat bertanya kepada Rasulullah Sollallahu Alaihi Wassallam: "”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)"

Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan:

Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Sollallahu Alaihi Wassallam, ia berkata, “Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu?
Rasulullah menjawab, 

“Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani).

Ini berarti apabila orang tua membutuhkan bantuan, maka kita tidak boleh menolak, apalagi sampai menyakiti perasaannya.

Jangan hanya karena kecantikan yang tiada tara dan atas nama cinta dari dalam lubuk hati yang terdalam Anda mengatakan bahwa tidak bisa hidup tanpa Istri Anda hingga melupakan Ibu Anda. dalam Alqur'an Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

“…dan hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu” (QS. Luqman:14).

Kenapa harus bersyukur kepada orang tua? bukan kepada istri atau orang lain. Karena orang tualah yang membesarkan Anda dari kecil sampai punya Istri. Namun mengapa Anda terlena dengan wanita atau bahkan takut untuk mempertegas seorang Istri yang mengendalikan hidup Anda? 

Demikian tinggi kedudukan orang tua terhadap anaknya, sampai-sampai Allah baru meridhai kita kalau orang tua ridha kepada kita. Sebaliknya, Allah akan marah kepada kita apabila kita menyia-nyiakan orang tua. Karena itu, janganlah seorang anak laki-laki mengorbankan orang tua demi istri, meskipun istri tersebut sangat cantik! Sebab berbakti kepada orang tua termasuk kewajiban pokok yang perintahnya digandeng dengan perintah beribadah kepada Allah,

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik baiknya” (QS. Al-Isra’:23).

Istri Jaman Sekarang Kebanyakan Bermusuhan Dengan Ibu Mertuanya Jika kita mau jujur, kita akan setuju dengan pernyataan tersebut. Bagi istri, ketemu dengan ibu mertua sama dengan ketemu Mak Lampir.Jenis istri seperti inilah yang jumlahnya seribu. Artinya, sebagian besar istri berperangai seperti itu.

Seorang suami yang bijak seharusnya bisa menuntun istrinya agar sadar dan mengerti bahwa seorang laki-laki meskipun sudah menikah, tapi masih punya kewajiban mengurus ibunya. Istri yang baik tidak akan melarang suaminya berbuat baik kepada orang tuanya. Seyogyanya, seorang istri membantu suaminya dengan cara memberi dorongan dan peluang kepadanya untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Tidak perlu takut, kalau suami memberi uang kepada ibunya, lantas rejekinya istri akan berkurang. Yakinlah, dengan rahmat-Nya, Allah akan melipat gandakannya.

Dengan seperti itu,seorang istri akan mendapat pahala kebaikan pula. Sebaliknya, jika istri menghalang-halangi suami berniat baik, maka ia akan mendapat dosa. Dan begitu pula dengan sang suami yang lebih memperhatikan Istrinya daripada Ibunya maka pertanggung jawaban akan semakin berat dengan dua hal "Tidak Bisa Menjadi Suami Yang Dapat Memimpin Keluarga Yang Sejatinya Ada Pada Diri Seorang Laki-laki, Kedua Meninggalkan tanggung jawab untuk mengurus Ibu yang melahirkan"

Semoga Anda para suami bisa menjadi panutan anak yang Allah amanahkan, dan menjadi "IMAM" dalam keluarga untuk menjadikan keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah. Dan untuk para "ISTRI" jangan pernah merasa kasih sayang Suami Anda hilang karena Ibu, ingat lah pada diri Anda saat Anda menjadi Ibu dihari tua nanti, Anak Anda Lupa akan diri Anda akrena sikap Anda yang serakah untuk menguasai Suami. Kemudian penderitaan suami di alami oleh anak Anda, yang takut sama Istri, Saat sakit Anak Anda tidak mengurus Anda karena takut pada Istrinya, Apa yang akan Anda lakukan? mohon di renungkan kembali bagi para suami dan para Istri. (Berbagai sumber dan IBC)

18 comments

  1. Ini lah yg saya alami, saat ini saya terpisah dari istri tercinta karna saya belum bisa membuat istri saya patuh dan mengerti akan hal tsb.mungkin saat itu istri saya dalam keadaan fasik dalam hal ini.namun saya masih berjuang untuk menyatukan kembali rumah tangga saya demi sibuah hati yg tercinta.
    terlepas dari hasilnya saya tidak perduli karna hakikat adalah milik allah swt.
    mohon doa nya agar saya diberi petunjuk dan kesabaran. Amiin

    ReplyDelete
  2. Ini lah yg saya alami, saat ini saya terpisah dari istri tercinta karna saya belum bisa membuat istri saya patuh dan mengerti akan hal tsb.mungkin saat itu istri saya dalam keadaan fasik dalam hal ini.namun saya masih berjuang untuk menyatukan kembali rumah tangga saya demi sibuah hati yg tercinta.
    terlepas dari hasilnya saya tidak perduli karna hakikat adalah milik allah swt.
    mohon doa nya agar saya diberi petunjuk dan kesabaran. Amiin

    ReplyDelete
  3. Tp kalo ibunya cerewet dan mengungkit ungkit masa lalu, terus kalo mau ini mau itu harus, repot juga ya

    ReplyDelete
  4. Tetap lah santun dan berbuatlah yg terbaik

    ReplyDelete
  5. Mantan mertua saya mash sering meneror sayah dan mencela serta menghina saya padahal saya dan mantan suami sudah biasa dan memaafkan sayu sama lain,beliau juga yang menyuruh saya melanjutkan perceraian ketika saya mengugut cerai .. dan saya mash menghormatinya walaupun anak saya sekarang dengan dy yang dy slalu menyiksa anak saya tak ada yang bisa saya lakukan selain menunggu waktu kepulangan untuk mengambil buah hati saya .. karna saya sedang berkerja di luar negara ... semoga segera di buka kan pintu hatinya Ya Allah amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin, semoga anak mbak diberi kesehatan dan mbak bisa segera berkumpul lagi dengan keluarga di tanah air.

      Delete
  6. Saya juga mengalami hal yang sama istri saya tidak prnh bisa mengerti dan memahami ke adaan saya dan ibu saya,dari berpacaran istri saya sudah tau jika saya tulang punggung untuk ibu sya karna saya hanya tinggal berdua dengan ibu saya, setelah meningkah keadaan berbalik istri saya sama sekali tidak bisa memaklumi keadaan saya,apapun yg saya kerjakan untuk ibu saya iya tidak pernah mengerti,pekerjaan rumah yg saya perintahkan kpdnya iya selalu menjawab dan merasa seperti pembantu,. Saya harus bagaimana karna saya takut salah melangkah?

    ReplyDelete
  7. Tapi klo mertuanya suka bahas masalalu suami sy dg mantan nya tu bagaimana.. kadang sy sbg istri msh ada skit hati sma kt2 nya yg suka bhas mntaan suami sy

    ReplyDelete
  8. Setelah menikah, ibu mertua jd ibu sendiri. Menantu jd anak sendiri. Jadi ikhlaskan, yg jelas suami harus pandai menempatkan diri, tdk dzalim terhadap ibu atau istri. Mertua hatus menempatkan diri bahwa anaknya jg punya kwajiban lain disamping sbg anak dia juga suami dan ayah, pemimpin dlm keluarganya. Istri, menantu jg harus paham kalau mertua adlh ibunya jg, orgtuanya jg. Bsabarlah, toh nanti andapun akan jadi ibu mertua bagi anak2mu kelak. Gmana kalu menantumu tak sayang? Baik buruk ibu mertua, tetaplah dia sdh sangat baik, merelakan anaknya mjd pendampingmu. Para suami,ingatlah kau bukan cuma sbg anak, tp jg pemimpin dlm rumahtanggamu. Jadilah kau pendamai antara ibu dan istrimu...

    ReplyDelete
  9. Itu semua cobaan bagi ibu, suami dan istri. Biasanya antara ibu, suami dan istri tidak sama pemikirannya. Masing2 egois. Nah... unt itu perlunya saling pengerian, mau menerima pendapat yg baik, dan yg penting harus ada pemahaman yg baik ttg agama, agar msg2 bisa ikhlas terhadap qudrat dan iradat ALLOH SWT. Semoga ALLOH SWT menjadikan kita semua orang yg ikhlas. Amiiin YRA.

    ReplyDelete
  10. aku adalah istri, DAN aku bersyukur bs menemukan artikel ini, setidaknya bs jd Ilmu untuk saya.
    dan,,,,,dsni ada masalah , masalahnya adik suami saya setelah menikah dia lupakan ibunya dan memilih tunduk pada istrinya, sebenarnya saya geram dg sifat istrinya yg menguasai suaminya(adik suamiku) krn istrinya itu didpn ibu mertua sopan tapi dibelakang ibu dia menguasai suaminya.tp apalah daya disitu akupun juga menantu, tak pny hak aku ikut bicara, tp kasihan ibu mertuaku, bahkan suaminya pun takut dg istri yg cantik ini.
    dan, adik suamiku ini perhitungan dg uang, dia lebih mengutamakan istrinya dibanding ibunya, kasih uang ibuk pun sambil bilang, ini bu kukasih uang, tapi utangku msh banyak jangan banyak, sampai sampai gak sempat kasih kabar, padahal di fb, di instagram, diline dia aktif bikin status, tetapi untuk tlp atau sms tanyakan kabar ibuk pun tidak. walau ibunya cemas kangen dg adik suamiku tsb.

    Ya allah sungguh keterlaluan adik suamiku tsb, padahal ibu mertua ku beliau orangnya baik dan sabar, sangat kelewatan anak dan menantunya tega membuat beban pikir ibukandungnya.
    semoga allah swt segera memberi hidayah untuk adik suamiku, agar dia sadar dan minta maaf ke ibu kandungnya.
    #Astagfirullahaladzim,,,

    ReplyDelete
  11. sebaiknya, shobat pikirkan terlebih dahulu, karena ibu yang tinggal sendirian. seharusnya sebagai istri dia tidak boleh menuntut seperti itu. bahkan terus terang mengatakan "tidak mau tinggal dengan ibu mu". jika dia memang istri yang baik, maka ia akan tinggal bersama ibu shobat dan membantu ibu shobat. karena kewajiban suami adalah merawat ibu dan istri, kewajiban istri adalah ikut dengan apa yang dikehendaki suami selama ityu masih di jalan yang allah ridhai.

    semoga membantu

    ReplyDelete
  12. Pilih ibu mu...
    Jika diawal calon istri tidak menentramkan hati, maka sampai akhir akan menjadi beban batinmu, karena dia akan menjadikanmu lelaki durhaka pada ibu.naudzubillah..

    ReplyDelete
  13. Assalamualaikum
    Saat ini saya sedang bingung melihat istri dan ortu saya bertengkar hebat dan istri saya minta izin pergi dr rmh untuk menenangkan hati dan pikirannya jadi menurut anda apa yang harus saya lakukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikum salam,

      menurut saya Anda sebagai kepala keluarga untuk keluarga kecil Anda (Anda dengan Istri) namun Anda adalah anak dari ibu Anda. menurut saya, seharusnya Anda tidak meninggalkan rumah ketika ada masalah seperti ini, tapi sebaliknya Anda harus bisa menyelesaikan masalah yang terjadi antara Istri dengan Ibu Anda :)

      Delete
  14. kalo misal gaya hidup mertua yg seperti orang kaya... gak ada tp maksain kehendak..ibarat susah dibikin sendiri... dengan pede nya dateng minta bantuan gmn tuh? pdhl istrinya sedang butuh

    ReplyDelete
  15. Untuk laki2, jgn sampai salah pilih istri, pilih yg agamanya baik, akan lebih menentramkan trutama untuk masalah seperti ini, istri saya masih blom bisa memahami kaidah ini, selalu terjadi konflik, kadang terfikir untuk menyudahi pernikahan ini karena saya tidak mau kehilangan kesempatan untuk berbakti kpd orgtua, kesempatan meraih surga ada di org tua kita bukan di istri.

    ReplyDelete