Tuesday, January 13, 2015

Inilah Pabrik Smartphone Yang Sudah Dan Akan Produksi Di Indonesia

IBC - Indonesia sebagai salah satu negara berkembang merupakan pasar smartphone yang masih sangat menggairahkan. Negara seribu pulau ini bahkan sempat menjadi pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara dengan total penjualan sebanyak 7,3 juta unit pada kuartal pertama 2014. Namun, Indonesia tidak lagi hanya dilirik sebagai pasar penjualan smartphone. Para raksasa teknologi global mulai memandang tanah air sebagai lokasi strategis untuk membuat produk mereka, mengingat Indonesia memiliki karakteristik yang mirip dengan China seperti biaya produksinya yang rendah.

Selain itu, para produsen smartphone ini juga memiliki kepentingan mendirikan pabrik berhubung pemerintah telah memberlakukan regulasi baru untuk menekan impor smartphone serta ingin mempermudah izin mendirikan pabrik industri. Nah, untuk itu kali ini Tech in Asia telah merangkum daftar produsen smartphone lokal dan internasional yang telah membuka atau dikabarkan akan membuka pabrik di Indonesia.

Daftar berikut diurutkan dari merek-merek lokal yang telah dan akan mendirikan pabrik produksi komponen maupun pabrik perakitan ponsel. Kemudian disusul dengan merek-merek internasional yang akan mendirikan pabrik di Indonesia.

1. Polytron
Merek lawas yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi dan produk-produk elektronik yang sudah menghiasi rumah Anda. Sebelum memasuki ranah ponsel, Polytron terkenal sebagai produsen produk elektronik seperti radio, speaker, LED TV, lemari es, dan masih banyak lagi. Lalu pada tahun 2011 perusahaan ini mulai merambah pasar ponsel dengan merilis beberapa seri feature phone.

Meski jauh sebelum itu mereka telah mendirikan tiga pabrik elektronik di tanah air, Polytron belum memproduksi ponselnya sendiri, melainkan bekerjasama dengan produsen ponsel asal China sebagai penyokong ponsel dengan label Polytron di tanah air. Kemudian pada bulan Desember 2013 Polytron memutuskan menggunakan salah satu pabrik elektroniknya sebagai tempat uji coba produksi ponsel.

Hingga di awal tahun 2014 perusahaan ini mulai memproduksi feature phone di pabrik yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah tersebut. Melihat gencarnya pasar smartphone di tanah air, pada bulan Desember ini Polytron dikabarkan telah mendirikan beberapa kantor perwakilan dan menambah lini produksi smartphone. Pabrik tersebut memiliki luas 130.000 M2 dengan target produksi feature phone dan smartphone masing-masing sebanyak 100.000 unit setiap bulannya. Smartphone produksi perdananya dikabarkan akan memasuki pasaran pada Januari 2015.

2. Evercoss
Selanjutnya merek lokal yang juga telah mendirikan pabrik di Indonesia adalah Evercoss. Produsen lokal ini awalnya bernama Cross, kemudian bermetamorfosis menjadi Evercoss pada akhir tahun lalu dan berkomitmen untuk mendirikan pabriknya sendiri. Berselang setahun, pada bulan Juni lalu pabrik yang berlokasi di Semarang tersebut mulai beroperasi.

Di pabrik tersebut Evercoss mempekerjakan sekitar 350 karyawan untuk merakit komponen-komponen ponsel yang telah diimpor dari China. Para pekerja ini dibagi menjadi tiga lini produksi, dimana setiap harinya menghasilkan 1.500 smartphone, 1.500 tablet, dan 2.500 feature phone. Nantinya selain untuk konsumen lokal, perangkat-perangkat Evercoss juga akan diekspor ke 10 negara lain di Asia Tenggara. Selain itu Evercoss juga dikabarkan sedang menyiapkan pabrik baru seluas 8 hektar yang berfungsi sebagai tempat produksi komponen-komponen ponsel dan diperkirakan akan menyerap 2.500 orang tenaga kerja tambahan.

3. Advan
Advan juga merupakan merek lokal yang telah lama mendirikan pabrik elektronik di Indonesia. Pabrik tersebut difungsikan sebagai tempat perakitan bukan berfungsi sebagai tempat memproduksi komponen smartphone. Tapi kondisi itu tampaknya akan berubah, karena kabar terbaru mengungkapkan bahwa Advan akan mentransformasi pabrik monitornya menjadi pabrik pembuatan kompenen smartphone sehingga pihaknya tidak lagi bergantung dengan manufaktur China. Nantinya pabrik tersebut akan berlokasi di kawasan industri Candi, Semarang, Jawa Tengah

4. Mito
Satu lagi merek ponsel lokal yang telah mendirikan pabriknya di tanah air adalah Mito. Produsen ini dikabarkan telah mulai memproduksi smartphone sendiri pada bulan Agustus lalu — setelah Hari Raya Idul Fitri berakhir.

Pabrik perakitan ponsel tersebut beroperasi di kawasan Tangerang, Banten dengan target produksi 100.000 smartphone setiap bulannya.

5. Himax
Pesaing kuat Xiaomi di Indonesia ini bisa dibilang masih baru di ranah smartphone sehingga belum mempunyai pabrik sendiri di tanah air dan masih mengandalkan smartphone impor. Tapi Himax dikabarkan akan segera mendirikan pabrik dalam waktu dekat. Pabrik tersebut berlokasi di Tangerang dan hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan.

Diperkirakan pabrik yang berada di lahan seluas 6 hektar tersebut akan rampung pada tahun 2016 dengan target produksi mencapai 100.000 unit setiap bulannya.

6. Oppo 
Kemudian ada Oppo yang terkenal melalui smartphone dengan kamera putarnya. Bulan Oktober lalu, produsen asal China ini dikabarkan berinvestasi sebesar USD 30 juta (Rp 347 miliar) untuk membuka pabrik di Indonesia. Pabrik tersebut akan berlokasi di kawasan Tangerang dan akan mulai beroperasi pada Q1 2015 dengan target produksi sebanyak 500.000 unit setiap bulannya.

7. Samsung 
Bulan Agustus lalu, Samsung dikabarkan berminat membuka pabriknya di Indonesia. Berselang empat bulan, tampaknya hal itu benar-benar terjadi. Pasalnya produsen asal Korea ini dilaporkan telah membawa mesin industri, tim penelitian dan pengembangannya ke tanah air. Kemudian pabrik yang berlokasi di kawasan industri Karawang itu akan memulai produksinya pada bulan Januari tahun depan.

8. Haier 
Merek satu ini mungkin sedikit asing, tapi sebenarnya produsen asal China ini merupakan produsen smartphone yang digunakan oleh Smartfren di Indonesia. Beberapa merek hasil kerjasama Haier dan Smartfren adalah Smartfren MAXX dan Smartfren Andromax. Pada bulan Agustus lalu Haier dikabarkan sedang membangun pabrik pembuatan smartphone yang berlokasi di Cikarang dengan target produksi mencapai 200.000 unit setiap bulan. Menariknya ini menjadi pabrik Haier pertama di Asia Tenggara.

9. ZTE
Selain Haier, produsen satu ini juga menjadi penyokong smartphone merek-merek lokal, yakni Smartfren dan Bolt. Beberapa ponsel hasil kerjasamanya seperti Smartfren Andromax V dan Bolt Power Phone. Kabar terakhir dari perbincangan The Jakarta Post dengan pihak ZTE, terungkap bahwa perusahaan asal China ini akan berinvestasi besar di Indonesia sebagai pasar nomor satu ZTE dengan mendirikan pabrik smartphone yang berlokasi dekat Bandara Internasional Soekarno Hatta. Namun, belum ada informasi jelas kapan pabrik ZTE akan didirikan.

Bagaimana dengan merek lainnya?

Selain produsen-produsen di atas masih ada beberapa raksasa teknologi yang dikabarkan akan mendirikan pabrik produksinya di tanah air:

Foxconn sebagai produsen BlackBerry dan juga Apple iPhone dari tahun 2012 sudah dikabarkan akan mendirikan pabriknya di Indonesia dengan mengeluarkan investasi sebesar USD 5 miliar (Rp 62 triliun).

Setahun kemudian Foxconn masih sibuk mengurusi perizinan pendirian pabriknya. Lalu pada bulan Februari 2014, Gubernur DKI Jakarta menyatakan akan menyediakan lahan untuk pabrik Foxconn. Namun, anehnya pada bulan Agustus 2014 Pemerintah Provinsi DKI membatalkan lokasi pembangunan pabrik tersebut dan hingga kini belum ada kabar lagi.

Huawei, Asus, Lenovo, Xiaomi, LG: Kelima produsen smartphone ini belum memberi tanda-tanda akan mendirikan pabrik smartphone di Indonesia. Namun, Kementrian Perindustrian, Ignasius Irwanto mengungkapkan bahwa kelima produsen tersebut tertarik berinvestasi di tanah air. (TCHAS/IBC)

0 comments:

Post a Comment